
PJ Kab. Raja Ampat Lakukan Monitoring LTT Swasembada Pangan di Salawati Tengah
Salawati Tengah – Kegiatan pendampingan Luas Tambah Tanam (LTT) Reguler Swasembada Pangan terus digiatkan di Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran program tanam padi yang didukung oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Kabupaten Raja Ampat hingga saat ini telah melakukan realisais tanam seluas 64,88 hektare dan telah memasuki puncak musim tanam. Diperkirakan tidak ada aktivitas tanam pada bulan Agustus karena memasuki masa panen, dan musim tanam berikutnya akan dimulai pada bulan September.
Diketahui bahwa lahan seluas 100 hektare yang direncanakan untuk penanaman padi bantuan APBD dana Otsus saat ini telah ditanami (standing crop) di lima kampung sentra produksi padi, yaitu Kampung Kalobo, Waibu, Wailabu, Waijan, dan Waimeci.
Sementara itu, untuk program perluasan areal tanam (PAT) tahun 2024 seluas 40 hektare, baru sekitar 20,75 hektare yang telah tertanami. Sisa lahan belum digarap karena sebagian pemilik belum memulai proses budidaya meski sebelumnya menolak menyewakan lahannya kepada petani lain.
Pada sisi dukungan sarana, Kabupaten Raja Ampat telah menerima bantuan pompa air untuk mendukung program PAT Pompanisasi, yaitu 10 unit pompa ukuran 3 inch dan 3 unit pompa ukuran 6 inch. Pompa telah diserahkan ke petani, namun belum digunakan secara optimal karena curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir. Meski begitu, seluruh unit masih dalam kondisi baik dan siap dipakai kapan pun dibutuhkan.
Dalam upaya peningkatan infrastruktur irigasi, Distrik Salawati Tengah juga memperoleh alokasi pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebanyak 10 titik sumur bor. Setiap titik ditargetkan dapat mengairi hingga 10 hektare lahan menggunakan sistem irigasi perpipaan. Sumur dibangun dengan kedalaman sekitar 100 meter dan dilengkapi bak penampung berkapasitas 50 kubik air. Proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2024 dengan masa kerja enam bulan.
Dari sisi alat dan mesin pertanian (alsintan), Distrik Salawati Tengah menerima bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) berupa lima unit hand tractor dan dua unit rotavator. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat serta produktivitas petani dalam pengolahan lahan dan budidaya padi.
Namun demikian, petani dan penyuluh di wilayah ini masih menghadapi kendala serius terkait akses pestisida dan pupuk subsidi. Petani berharap ke depan tersedia toko pertanian di wilayah distrik untuk mempermudah akses input produksi.
Dengan adanya berbagai dukungan dan kendala yang dihadapi, diharapkan koordinasi lintas sektor dapat terus ditingkatkan demi keberhasilan program swasembada pangan di Distrik Salawati Tengah.